Biografi
Werner dilahirkan di Mulhouse, Alsace (yang kemudian bagian dari Perancis, tapi dianeksasi oleh Jerman pada tahun 1871) pada 12 Desember 1866. Ia dibesarkan dalam keluarga Katolik Roma. Ia pergi ke Swiss untuk belajar kimia di Institut Federal Swiss (Polytechnikum) di Zurich, disana ia memperoleh gelar doktor pada tahun 1890 di lembaga yang sama. Setelah studi postdoctoral di Paris, ia kembali ke Federal Institute Swiss untuk mengajar (1892), pada tahun 1893 ia pindah ke Universitas Zurich dan menjadi profesor pada tahun 1895. Pada tahun yang sama ia menjadi warga negara Swiss.
Penelitian
Kimia koordinasi
Alfred Werner merupakan salah satu pakar kimia yang merupakan pesaing dalam Jorgensen dalam mengemukakan konstitusi atom-atom dalam suatu senyawa kompleks atau struktur senyawa kompleks. Dia sangat terkesan dengan fakta eksperimen berkaitan dengan senyawa-senyawa kompleks dari CoCl3 denga ligan NH3, khususnya senyawa kompleks CoCl3?3NH3. Cukup lama waktu yang dia habiskan untuk memecahkan masalah itu sampai akhirnya pada akhir tahun 1892, sekitar jam 02.00 pagi, dia terbangun dari tidurnya setelah ia mendapat ilham dalam mimpinya yang dating padanya secepat kilat, sewaktu dia tidur, tentang konstitusi atom-atom dalam senyawa kompleks dari CoCl3 dengan NH3. berdasarkan ilham yang dia peroleh, Werner langsung menganalisis konstitusi semua senyawa kompleks dari CoCl3 dengan NH3 dan etilenadiamina, serta senyawa-senyawa kompleks lainnya, lalu hasil analisisnya ditulis dalam bentuk artikel. Werner menulis artikelnya dengan sekuat kemampuannya dan tanpa adanya interupsi, sehingga artikel itu dapat diselesaikan pada jam 17.00 hari berikutnya. Jadi, Werner berhasil menyelesaikan analisis dan menuangkannya dalam bentuk tulisan dalam waktu hanya 39 jam. Artikel tersebut berjudul : “Beitrag zur Konstitution Anorganischer Verbindungen”, yang berarti “Kontribusi terhadap Konstitusi senyawa-senyawa Anorganik”. Artikel ini merupakan artikel paling masyhur dari semua artikel yang ditulis oleh Werner. Artikel inilah yang akhirnya menjadi landasan untuk munculnya teori koordinasi Werner. Teori koordinasi Werner muncul sebelum ditemukannya elektron oleh J. J Thompson pada tahun 1896.
Dalam teori koordinasi, Werner mempostulasikan adanya dua macam valensi, yaitu valensi primer dan valensi sekunder. Dua macam valensi ini hanya dimiliki oleh atom logam dalam senyawa kompleks. Valensi primer dari suatu atom logam hanya dapat dipenuhi oleh anion. Valensi sekunder disebut juga dengan bilangan koordinasi. Valensi sekunder dapat dipenuhi oleh anion atau molekul netral. Lebih lanjut Werner mengemukakan bahwa valensi sekunder dari suatu atom logam adalah diarahkan pada posisi tertentu dalam ruang disekitar atom logam yang disebut sebagai atom pusat. Atom pusat dengan anion atau molekul netral yang terikat pada atom pusat tersebut membentuk suatu kompleks. Kompleks yang atom pusatnya memiliki bilangan koordinasi empat struktur khasnya adalah tetrahedral atau bujur sangkar. Dalam larutan pada umumnya kompleks ini terdapat sebagai partikel-partikel diskrit.
Sifat valensi
Sebelum Werner, ahli kimia mendefinisikan valensi dari unsur sebagai jumlah obligasi tanpa membedakan berbagai jenis obligasi. Namun, dalam kompleks seperti [Co (NH 3) 6] Cl 3 misalnya, Werner menganggap bahwa obligasi Co-Cl sesuai dengan sebuah "primer" valensi 3 di jarak jauh, sedangkan Co-NH 3 obligasi yang sesuai dengan valensi "sekunder" atau lemah dari 6 pada jarak yang lebih pendek. Valensi sekunder dari 6 ia disebut sebagai bilangan koordinasi yang didefinisikan sebagai jumlah molekul (di sini dari NH 3) langsung terkait dengan atom logam pusat. Di kompleks lain ia menemukan nomor koordinasi 4 atau 8.
Pada pandangan ini, dan pandangan yang serupa, pada tahun 1904 Richard Abegg dirumuskan apa yang sekarang dikenal sebagai aturan Abegg yang menyatakan bahwa perbedaan antara positif dan negatif valensi maksimum dari unsur sering delapan. Aturan ini digunakan kemudian pada tahun 1916 ketika Gilbert N. Lewis merumuskan " oktet aturan "dalam bukunya teori kubus atom.
Dalam terminologi modern valensi utama Werner sesuai dengan keadaan oksidasi, dan valensi sekundernya disebut bilangan koordinasi. Obligasi Co-Cl (dalam contoh di atas) kini digolongkan sebagai ion, dan masing-masing obligasi Co-N adalah ikatan kovalen koordinat antara Lewis asam Co 3+ dan basa Lewis NH 3.
3 postulat Werner adalah:
- Unsur logam memiliki 2 macam valensi, yaitu valensi primer dan valensi sekunder (dalam istilah sekarang masing-masing disebut bilangan oksidasi dan bilangan koordinasi).
- Setiap unsur cenderung memenuhi valensi primer maupun valensi sekundernya.
- Valensi sekunder diarahkan kepada posisi tertentu dalam ruangan.
Pekerjaan
Lehrbuch der Stereochemie. Fischer, Jena 1904 Digital Edisi oleh University dan Perpustakaan Negara Düsseldorf
Sumber:
- Wikipedia
- Sejarah Senyawa Koordinasi