Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Bambang Hidayat - Astronom Generasi Awal Indonesia

Bambang Hidayat
Bambang Hidayat dan teleskop Schmidt Bimasakti
pada awal tahun 1970an (Gb. id.wikipedia.org)

Prof. Dr. Bambang Hidayat 

Lahir:
Kudus, 18 September 1934

Pendidikan: 
S3 (Case Institute of Technology in Cleveland, 1965)
S1 (ITB, Indonesia, 1962)

Karir: 
Profesor di bidang Astronomi, ITB (1976)
Kepala Observatorium Bosscha (1968 - 1983)

Penelitian: 
Melakukan kajian dan observasi astronomi.

Karya utama: 
  • 40 (sampai 2004) karya ilmiah di jurnal dan prosiding internasional
  • beberapa buku terkait astronomi
Penghargaan: 
  • Habibie Award bidang sains (2003)
  • Fellow of the Islamic Academy of Sciences, Amman, Jordan (1992)
  • Member of the Royal Commission of the Al Albait University, Mafraq, Jordan (1993)

Aktifitas: 
  • Chairman of the Indonesian-Dutch Astronomy Programme (1982 - sekarang)
  • Vice-President of the International Astronomical Union (1994-2000) - Chairman of the Indonesian-Japan Astronomy Programme (1980-1994)
Prof. Dr. Bambang Hidayat adalah seorang astronom generasi awal Indonesia yang telah mendedikasikan hidupnya mengembangkan astronomi di Indonesia.


Biografi

Bambang Hidayat lahir di Kudus pada 18 September 1934. Ia adalah putra tertua dari 8 bersaudara. Ayahnya, Soedirgo Dhonomidjojo, adalah seorang polisi yang kemudian meniti karier sebagai pamong praja. Bambang Hidayat menikah dengan Estiti Harti Sujono. Prof. Estiti Harti Sujono Ph.D. lebih dikenal sebagai Estiti Bambang Hidayat adalah seorang biolog di Departemen Biologi ITB. Pasangan ini dikaruniai dua putra. Ibu Estiti wafat pada tahun 1995 karena penyakit kanker.


Pendidikan dan karir

Pendidikan menengah dilaluinya di SMP Negeri 2 Semarang; dan SMA Bag. B Semarang. Bambang masuk FMIPA Universitas Indonesia Bandung tahun 1953. Mula-mula, ia mendapat gemblengan dari sepasang astronom Belanda, suami-istri van Albada di Observatorium Bosscha. Salah seorang rekannya kala itu adalah almarhum Frater Drost, tokoh pendidikan yang dikenal dengan pandangan humanisnya.

Pada tahun 1954 Bambang diangkat menjadi asisten pengamatan bintang ganda visual menggunakan teropong Zeiss Besar, di Observatorium Bosscha, Lembang. Pekerjaan di Lembang tahun 1954 diawali dengan mengamati oposisi planet Mars yang mendekati Bumi kala itu.

Akhir tahun 1960 dia tamat dari Institut Teknologi Bandung dalam mata pelajaran Astronomi, Fisika dan Matematika. Salah satu makalah yang ditulisnya untuk meraih gelar doktorandus adalah tentang survey bintang muda di Rasi Ophiuchus. Skripsi tersebut terbit sebagai Contribution from the Bosscha Observatory pada tahun 1961.

Pada tahun 60-an, masih sebagai asisten, Bambang memperoleh kesempatan ikut memasang teropong jenis mutakhir (pada saat itu) di Lembang, yakni teropong tipe Schmidt (kemudian dinamai teropong Schmidt Bimasakti). Hal ini yang kemudian membuatnya menjatuhkan pilihan pada bidang studi “Struktur Galaktika”.

Pada 1961, Bambang mendapat kesempatan untuk studi lanjut. Melalui hibah (grant) dari USAID (United States of America Agency for International Developments), Bambang memulai studi pascasarjananya di Case Institute of Technology, sekarang dikenal sebagai Case Western Reserve University, di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat. Menurut astronom Victor M. Blanco dalam autobiografinya, dana untuk membiayai Bambang berasal dari sisa dana UNESCO yang dialokasikan untuk menggaji Blanco selama proses pemasangan Teleskop Bima Sakti.

Pekerjaannya dalam telaah struktur galaktika (sebagai disertasi Ph.D. pada 1965) dilaporkan kepada International Astronomical Union (tahun 1967) oleh Prof. Sidney W. McCuskey. Hasil penelitian Struktur Galaksi yang lain menghasilkan distribusi bintang raksasa kelas M bersama Prof. Victor M. Blanco, terbit pada tahun 1968. Hasil itu diulas oleh Comm. 33 IAU dan kemudian dicuplik sebagai teks oleh Prof. Mavridis.

Pada tahun 1968, Bambang diberi kehormatan untuk dapat memimpin Observatorium Bosscha dan Departemen Astronomi ITB, menggantikan Prof. Dr. The Pik Sin yang pindah ke Universiteit van Amsterdam. Pada akhir 1976, Bambang diangkat menjadi guru besar penuh di ITB dalam bidang astronomi. Jabatan ketua departemen astronomi dipegang hingga tahun 1978 dan direktur observatorium dipegang hingga tahun 1999. Pada September 2004, pada usia ke-70, Bambang resmi pensiun dari ITB dan menjadi Guru Besar Emeritus.


Kiprah Internasional
  • Tahun 1983 atas penunjukan Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kepala BPPT, Prof. Habibie, Bambang ditugasi menjabat sebagai ketua panitia nasional pengembangan elektronika antariksa dan teleskop radio.
  • Anggota tim pembina program antariksawan Indonesia dan memperoleh kepercayaan memimpin persiapan Indonesian Space Experiments.
  • Salah satu pendiri Himpunan Astronomi Indonesia dan Himpunan Fisika Indonesia, juga menjadi anggota Himpunan Ahli Geofisika Indonesia.
  • Ketua konsorsium Sains dan Matematika.
  • Deputi ketua LAPAN.
  • Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
  • Anggota Dewan Riset Nasional.

Penghargaan
  • Bintang jasa utama Republik Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dalam tahun 1995
  • Penghargaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai penulis civic terbaik bersama Dr. Winardi Sutantyo tahun 1991.
  • Habibie Award tahun 2003

Kiprah di bidang lainnya

Di samping pekerjaan ilmiahnya, Bambang juga dikenal publik dari tulisan-tulisan ilmiah populernya di berbagai media massa. Masa pasca 1980an, Bambang mulai memperhatikan dan menulis dalam sejarah astronomi di Indonesia, pendidikan, bahkan sejarah nasional. Sampai kini Bambang masih dikenal sebagai salah seorang tokoh pemerhati kawasan Bandung Utara. Bambang juga berminat pada sejarah astronomi Indonesia, yang dituangkan dalam dua publikasi yaitu "Indo-Malay Astronomy" dan "Under a Tropical Sky: A History of Astronomy in Indonesia".


Beberapa Publikasi Bambang Hidayat
  • Hidajat, Bambang (1961). "Faint Halpha-emission star near rho Ophiuchi and sigma Scorpii" . Contr. from the Bosscha Observ. Lembang 11: 1–7.
  • Blanco, Victor M. (2001). "Telescopes, Red Stars, and Chilean Skies" . Annual Review of Astronomy and Astrophysics 39: 1–18.
  • Hidajat, Bambang (1965). "Distribution of Giant M Stars in Three Galactic Regions ". PhD Thesis. Case Western Reserve University.
  • Hidajat, Bambang; Blanco, Victor M. (1968). "Distribution of Giant M Stars in the Galactic Disk"  (PDF). Astronomical Journal 73: 712–716.
  • van der Hucht, Karel; Hidayat, Bambang (1991). Wolf-Rayet stars and interrelations with other massive stars in galaxies: proceedings of the 143rd Symposium of the International Astronomical Union held in Sanur, Bali, Indonesia, June 18-22, 1990 . Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
  • Chapman, Jessica; Cannon, Russell; Harrison, Sandra; Hidayat, Bambang (1995). The future utilisation of Schmidt telescopes. Astronomical Society of the Pacific Conference Series, Proceedings of IAU Colloquium 148 held 7-11 March 1994 in Bandung, Indonesia . San Francisco, CA: Astronomical Society of the Pacific (ASP).
  • Hidayat, Bambang (2000), "Indo-Malay Astronomy", in Selin, Helaine (ed.), Astronomy Across Cultures: The History of Non-Western Astronomy, United Kingdom: Kluwer Academic Publisher, hlm. 371–384
  • Hidayat, Bambang (2000), "Under a tropical sky: a history of astronomy in Indonesia" , Journal of Astronomical History and Heritage 3 (1): 45–58, ISSN 1440-2807
(Sumber:Wikipedia)