Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Biografi John Tyndall - Penemu Efek Tyndall

John Tyndall 
Lahir:  2 Agustus 1820 Leighlinbridge, County Carlow, Irlandia

Meninggal: 4 Desember 1893 (umur 73) Haslemere, Surrey, Inggris

Bidang: Fisika , Kimia

Lembaga: Royal Institution of Great Britain

Alma mater: University of Marburg

Dikenal untuk: Efek Tyndall, diamagnetisme, radiasi inframerah, Tyndallization

Penghargaan: Royal Medal (1853), Rumford Medal (1864)
John Tyndall  ialah seorang ilmuwan Inggris yang mengemukakan peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid yang dikenal dengan Efek Tyndall. Efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan sistem koloid dan larutan sejati. Ia juga dikenal sebagai Pionir Kimia Lingkungan

Ketenaran ilmiah awalnya muncul di tahun 1850-an dari studi tentang diamagnetisme. Kemudian ia membuat penemuan di alam radiasi inframerah dan sifat fisik udara. Tyndall juga menerbitkan lebih dari selusin buku ilmu yang membawa negara-of-the-art abad ke-19 percobaan fisika ke khalayak luas. Dari 1853-1887 dia profesor fisika di Royal Institution of Great Britain di London.

Hasil penemuannya yang spektakuler telah memberi kontribusi yang sangat besar akan perkembangan ilmu pengetahuan dunia terutama dalam bidang kimia dan fisika.


Awal

John Tyndall lahir di Leighlinbridge, County Carlow, Irlandia pada  2 Agustus 1820. Ia berasal dari keluarga kurang berada namun sangat perduli dan memandang penting ilmu pengetahuan dan pendidikan. Setelah lulus sekolah, profesi John Tyndall sebelum menjadi ilmuwan adalah surveyor. Surveyor adalah seseorang yang kerjanya melakukan survey, membuat data, denah dan peta.


Penelitian

Sekitar tahun 1859, Tyndall mulai meneliti radiasi panas uap air yang membentuk awan, ozon, hidrokarbon, dan gas CO2. Dengan spectrophotometer rakitannya, ia mengukur daya serap gas-gas di udara. Dari hasil penelitiannya Tyndall menemukan fakta bahwa ozon, hidrokarbon, dan karbondioksida menyerap panas lebih banyak dibandingkan gas lainnya. Namun yang terbesar dari semuanya itu adalah uap air yang menyelimuti bumi. Melalui penelitian ini Tyndall menemukan gejala penghamburan sinar oleh partikel koloid yang kemudian di kenal dengan efek Tyndall. Pada peristiwa efek rumah kaca dan pada fenomena langit berwarna juga dapat ditelaah penyebabnya dari efek tyndall tersebut.

Efek rumah kaca yang menyebabkan bumi makin lama makin panas. Itu merupakan suatu hal yang mengerikan buat kita yang hidup di bumi. Tetapi di satu sisi sebenarnya efek rumah kaca ini yang membuat kita terus hidup. Kenapa demikian? Karena menurut hasil pengukuran spectrophotometer Tyndall, gas-gas yang berada di atmosfer memiliki kemampuan berbeda dalam menyerap panas. Gas-gas yang memiliki daya serap panas yang tinggi disebut gas-gas rumah kaca, karena menyelubungi kita, menyimpan dan menyegel panas sehingga kita tetap hangat pada malam hari.

Efek Tyndall juga dapat menerangkan mengapa langit pada siang hari berwarna biru, sedangkan ketika matahari terbenam di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Hal tersebut dikarenakan penghamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel koloid di angkasa, dan tidak semua frekuensi sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama. Hal inilah yang menjelaskan apa yang terjadi pada warna-warna pelangi.


Hal yang luput dari perhatian
  • Membunuh bakteri dalam susu, disebut Pasteurisasi (penemunya Louis Pasteur). Namun Tyndalisasi di Prancis lebih digemari. Tyndall-lah yang pertama memikirkan ini.
  • Seabad sebelum Alexander Flemming menemukan penicillin Tyndall sudah menjelaskan kerja jamur ini Menghasilkan zat antibiotik, menghambat tumbuhnya bakteri.

Kematian

John Tyndall meninggal di Haslemere, Surrey, Inggris pada 4 Desember 1893 pada usia 73 tahun karena kecelakaan overdosis obat.  (Berbagai sumber)