Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Macam Macam Pembangkit Listrik dan Penemunya

Rotor turbin uap modern
Rotor turbin uap modern

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.

Berikut ini macam macam Pembangkit Listrik:


Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbarukan.

Nikola Tesla adalah seorang kebangsaan Yoguslavia, penemu sistem pembangkit dan transmisi listrik pada tahun 1895. Ia pernah bekerja sama dengan Thomas Alva Edison dan merancang 24 jenis dinamo. Setelah Michael Faraday menemukan energi listrik, Nikola mengembangkan penemuan tersebut dengan membangun pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) pertama di dunia. PLTA tersebut memanfaatkan air terjun Niagara di Amerika. (Baca: Profil Nikola Tesla - Ahli Listrik, Kontributor Keelektromagnetan)


Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.

Penemuan pembangkit listrik tidaklah dapat dilihat dari seseorang penemu atau penemuan, namun memiliki beberapa tahapan yang dilalui hingga sebuah pembangkit dibuat hingga sekarang ini. Berawal dari penemuan listrik oleh Michael Faraday yang diikuti dengan penelitian prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet. (Baca: "Penemu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Sejarahnya")


Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi listrik yang digunakan.

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil selalu memiliki mesin rotasi yang mengubah panas dari pembakaran menjadi energi mekanik yang lalu mengoperasikan generator listrik. Penggerak utamanya mungkin adalah uap, gas bertekanan tinggi, atau mesin siklus dari mesin pembakaran dalam.


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.

(Baca juga: "Sejarah penemuan Panel Surya")

Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.


Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO)

Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak atau gelombang laut yang merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.


Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTPS)

Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air, di mana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan menghasilkan energi listrik.


Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan (PLTGL-SB)

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut -Sistem Bandulan (PLTGL-SB) yang rancang-bangunnya berbentuk ponton di tempatkan mengapung di atas permukaan air laut, dan PLTGL-SB tersebut akan mengikuti gerak/arus gelombang sesuai dengan frekwensi gelombang laut, sehingga menyebabkan posisi PLTGL-SB selalu bergerak terombang ambing sesuai dengan alur gelombang. Karena gerakan terombang ambing ponton yang terus-menerus tersebut menyebabkan ayunan bandul yang akan dirubah jadi putaran generator dalam hal ini ada empat bandul, sehingga PLTGL-SB mengeluarkan Energi/Daya Listrik. Gerakan bandul yang bergoyang dirobah dengan menggunakan sistem trasmisi menjadi putaran yang dapat memutar dinamo/generator, dan generator yang digunakan adalah jenis putaran rendah 3 Phase AC dengan daya 500 Watt pada putaran 1400 rpm.

Zamrisyaf (lahir 19 September 1958) adalah seorang ahli kelistrikan Indonesia. Ia merupakan penemu teknologi listrik yang berasal dari tenaga gelombang laut-sistem bandulan (PLTGL-SB), dan telah mendapatkan hak paten dengan nomor HaKI P002002008541 atas nama Zamrisyaf terhadap penemuannya tersebut. (Baca: Profil Zamrisyaf - Penemu Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut-Sistem Bandulan (PLTGL-SB))


Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Merupakan pembangkit listrik yang bergantung terhadap keberadaan agin yang menggerakkan turbin angin. biasanya dipasang pada daerah daerah yang memiliki kekuatan angin yang cukup kuat dan stabil. turbin angin modern lebih berukuran lebih besar ketimbang turbin angin yang dipasang pada tahun 1970-an dan juga lebih efisien.

Kincir angin pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik dibangun oleh P. La Cour dari Denmark di akhir abad ke-19. Setelah perang dunia I, layar dengan penampang melintang menyerupai sudut propeler pesawat sekarang disebut kincir angin type propeler' atau turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di Amerika Serikat tahun 1940, ukurannya sangat besar yang disebut mesin Smith-Putman, karena dirancang oleh Palmer Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft (55m) beratnya 16 ton dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi salah satu batang propelernya patah pada tahun 1945.


Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) 

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.

PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe.

Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit percobaan EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Pada 27 Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet. PLTN skala komersiil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober 1956.

Hingga saat ini terdapat 450 PLTN berlisensi di dunia yang beroperasi di 30 negara. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 10% daya listrik dunia. PLTN adalah sumber tenaga rendah karbon terbesar kedua di dunia (29% dari total pada tahun 2017).