Beranda · Teknologi · Olahraga · Entertainment · Gaya Hidup

Penemu Unsur Kimia Arsen (Arsenik) - Albertus Magnus (Albertus Agung)

 Albertus Magnus (Albertus Agung)
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy (Wikipedia). Konon, unsur Arsen ditemukan oleh seorang biarawan Bavaria bernama Albertus Magnus. Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang memisahkan unsur ini.

Santo Albertus Magnus terkenal sebagai seorang ilmuwan, filsuf, dan uskup. Lahir antara tahun 1205-1206 dan meninggal di Cologne pada 15 November 1280. Santo Albertus disebut Magnus (Latina: Besar) dan juga Doktor Universal, karena kepandaiannya yang luar biasa. Dia adalah seorang Uskup Gereja Katolik dari Ordo Dominikan.

Albertus adalah anak sulung dari the Count of Bollstädt, yang lahir di Lauingen, Swabia, Jerman. Albertus bersekolah di Universitas Padua, dan dia bergabung dengan Ordo Dominikan pada tahun 1223. Hampir sepanjang hidupnya dihabiskan untuk belajar, berdoa, dan penelitian. Menurut ahli sejarah, setelah selesai belajar ilmu dasar, Albertus melanjutkan belajarnya ke Padua, Bologna, Paris. Di Paris, Santo Albertus Magnus menerima penobatannya sebagai Doktor Theologi.

Ia amat dipengaruhi oleh Aristoteles, sebagai ilmuwan dan filsuf sepanjang masa. Sebab, dialah yang pertama kali mengkomentari karya-karya Aristoteles dan hal itu membuatnya memiliki pemikiran luas dan pengetahuan yang luas. Studi ini, juga membawanya untuk mempelajari dan mengomentari pengajaran dari akademisi Muslim, Avicenna dan Averroes.

Dia belajar tidak hanya dari buku. Tetapi, ia juga melakukan penelitian menggunakan metode-metode penelitian Aristoteles.


Penemuan unsur kimia Arsen

Arsen, arsenik, atau arsenikumSebagai seorang ilmuwan, Santo Albertus Magnus adalah orang yang pertama kali berhasil mengisolasi Arsenik, pada tahun 1250. Ia mendokumentasikanya dengan baik. Cara mengisolasinya dengan memanaskan arsenik trisulfida (As2S3) bersama-sama dengan sabun. Kontribusi inilah yang amat berguna bagi dunia ilmu pengetahuan.

Dari penemuan tersebut, ia dikreditkan dengan penemuan unsur arsenik dan bereksperimen dengan bahan kimia fotosensitif, termasuk perak nitrat. Ia memang percaya bahwa batu memiliki sifat okultisme, karena ia terkait dalam karyanya De mineralibus. Namun, ada sedikit bukti bahwa dia secara pribadi melakukan eksperimen alkimia.


Sifat dan Manfaat Arsen

Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Timbal biarsenat telah digunakan pada abad ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.

Kegunaan lain:
  • Berbagai macam insektisida dan racun
  • Simbol  Arsen
    Simbol Arsen, arsenik, atau arsenikum
  • Galium arsenida adalah material semikonduktor penting dalam sirkuit terpadu. Sirkuit dibuat menggunakan komponen ini lebih cepat tetapi juga lebih mahal daripada terbuat dari silikon.

Sumber: