Akira Yoshino adalah kimiawan Jepang, anggota dewan Asahi Kasei Corporation, dan guru besar Universitas Meijo. Ia turut mengembangkan baterai ion litium yang dipakai di telepon seluler dan komputer jinjing.
Akira Yoshino lahir pada 30 Januari 1948 di Suita, Jepang. Ia pernah belajar di Universitas Kyoto (BS, MS) dan Universitas Osaka. Bidang ilmu yang dikuasainya ialah Elektrokimia. Institusi : Asahi Kasei Universitas Meijo.
Pada tahun 2019, bersama-sama dengan John Goodenough dan M. Stanley Whittingham dianugerahi Penghargaan Nobel Kimia dan menjadi penerima nobel tertua sepanjang sejarah.
Akira dan kedua peneliti tersebut memenangkan penghargaan Nobel Kimia untuk pengembangan baterai lithium-ion. Juri menilai penemuan baterai lithium-ion telah memberi manfaat besar bagi kehidupan umat manusia dan telah merevolusi kehidupan manusia sejak memasuki pasar pertama kali pada 1991.
Penghargaan
Pada tahun 2019, bersama-sama dengan John Goodenough dan M. Stanley Whittingham dianugerahi Penghargaan Nobel Kimia dan menjadi penerima nobel tertua sepanjang sejarah.
Akira dan kedua peneliti tersebut memenangkan penghargaan Nobel Kimia untuk pengembangan baterai lithium-ion. Juri menilai penemuan baterai lithium-ion telah memberi manfaat besar bagi kehidupan umat manusia dan telah merevolusi kehidupan manusia sejak memasuki pasar pertama kali pada 1991.
Penghargaan
- 1998 Chemical Technology Prize dari Chemical Society of Japan
- 1999: Battery Division Technology Award dari Electrochemical Society
- 2001: Ichimura Prizes in Industry—Meritorious Achievement Prize
- 2004: Pita Ungu dari Pemerintah Jepang
- 2011: Yamazaki-Teiichi Prize dari Yayasan Ilmu dan Teknologi Materi Jepang
- 2011: C&C Prize dari NEC C&C Foundation
- 2012 : IEEE Medal for Environmental and Safety Technologies dari IEEE (Amerika Serikat)
- 2013 : Global Energy Prize (Rusia)
- 2014 : Charles Stark Draper Prize (Amerika Serikat)
- 2018 : Japan Prize
- 2019 : European Inventor Award
- 2019 : Penghargaan Nobel Kimia