Tjandramukti dikenal sebagai peneliti pertanian tropis dan salah satu pelopor mixed farming. Ia berhasil menemukan varietas kedelai baru yang memiliki produktifitas yang tinggi pada sekitar tahun 2000.
Produktifitas kedelai itu bisa mencapai 3,4 ton per hektar (salah satu yang tertinggi di daerah tropis secara internasional) dibandingkan rata- rata nasional yang hanya 1,3 ton per hektar.
Ukuran kedelai temuannya besar-besar. Proteinnya pun tinggi, sekitar 43,9 persen. Umur penanamannya pun tergolong pendek, sekitar 72 hari saja. Apalagi punya kemampuan adaptasi yang baik di daerah tropis jika ditanam dengan best practice yang dikembangkan olehnya.
Tjandramukti menemukan dua varietas kedelai unggul, yang pertama telah diserahkan kepada pemerintah daerah dan didaftarkan menjadi benih kedelai unggul nasional dengan nama Kedelai Grobogan, sementara varietas yang lain belum didaftarkan.
Selain kedelai, Tjandramukti juga menemukan konsep sumur resapan komunal untuk memanen air hujan di lahan persawahan serta metode optimalisasi tanaman subtropis di daerah tropis seperti ketela pohon, jagung, dan kedelai.
Sumber:
- Agropedia, Tjandramukti, http://indoagropedia.pertanian.go.id/books/tjandramukti
- Paragram, Ini Dia Jajaran Tokoh Genius Asal Indonesia, Ada Yang Kenal?, https://paragram.id/berita/ini-dia-jajaran-tokoh-genius-asal-indonesia-ada-yang-kenal-1746?page=2