Biografi Johann Wolfgang von Goethe

Johann Wolfgang von Goethe
Lahir: 28 Agustus 1749 Free Imperial City of Frankfurt, Kekaisaran Romawi Suci
Meninggal: 22 Maret 1832 (umur 82) Weimar, Grand Duchy of Saxe-Weimar-Eisenach, Konfederasi Jerman
Pekerjaan : Penyair, novelis, dramawan, filsuf alam, diplomat, Pegawai negeri
Kebangsaan: Jerman
Gerakan sastra: Sturm und Drang ; Weimar klasisisme
Karya: Faust ; The Sorrows of Young Werther ; Wilhelm Meister's Apprenticeship ; Elective Affinities ; " Prometheus "; Zur Farbenlehre ; Italienische Reise ; Westöstlicher Diwan
Pasangan: Christiane Vulpius (1806-1816, kematiannya)
Johann Wolfgang von Goethe adalah novelis, sastrawan, humanis, ilmuwan, dan filsuf Jerman. Goethe adalah salah satu dari tokoh terpenting dalam dunia sastra Jerman dan Neoklasisisme dan Romantisme Eropa pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Ia adalah pengarang Faust dan Zur Farbenlehre (Teori Warna), serta merupakan inspirasi bagi Darwin dengan penemuan terpisahnya terhadap tulang rahang pramaksilia manusia dan fokusnya kepada evolusi. Pengaruh Goethe tersebar di sepanjang Eropa, dan selama seabad ke depan karyanya merupakan sumber inspirasi utama dalam musik, drama, dan puisi.


Masa Kecil

Johann Wolfgang von Goethe dilahirkan pada 28 Agustus 1749 di kota Frankfurt sebagai anak sulung dari delapan bersaudara, namun hanya dia dan adik perempuannya yang bertahan hidup. Ayahnya adalah Johann Caspar Goethe, seorang ahli hukum, cendikiawan, pecinta seni, dan ilmu pengetahuan yang kaya raya. Sejak kecil, Goethe tidak pernah masuk ke dalam sekolah umum, tetapi dia belajar di rumah oleh guru privat dan ayahnya sendiri. Pada usia 8 tahun, Goethe mulai menulis puisi dan dia menunjukkan ketertarikan pada teater sehingga ayahnya rutin mengadakan pertunjukan teater boneka di rumahnya.

Di usia 16 tahun, Goethe mulai berkuliah di Jurusan Hukum Universitas Leipzig, namun lebih banyak menghabiskan waktu untuk melukis dan menulis sastra. Pada tahun 1767, dia menerbitkan kumpulan puisinya yang pertama, Anette (kekasih Goethe di Leipzig). Kumpulan puisi bergaya rokoko tersebut diterbitkan secara anonim. Tahun 1768, Goethe kembali ke Frankfurt karena menderita sakit dan ayahnya kurang puas dengan perkembangan sekolah Goethe. Pada tahun 1770, Goethe kembali mempelajari hukum di kota Strassburg dan lulus dengan gelar Litentatius Juris (sepadan dengan doktor).


Karier

Ketika Goethe berkuliah di Strassburg, dia bertemu dengan Johann Gottfried Herder, seorang teologi, filsuf, budayawan, dan kritikus seni terkenal pada masa itu. Herder membuat Goethe menjadi prbadi yang terbuka pada keberagaman dunia sastra, berbagai genre, dan sastra semua bangsa. Sebelum ulang tahunnya yang ke-22, Goethe kembali ke Frankfurt dan bekerja sebagai pengacara. Ia juga mulai bergaul dengan kalangan sastrawan dan budayawan, hingga akhirnya menerbitkan drama Götz von Berlichingen (tokoh sejarah abad ke-16) yang dianggap sebagai revolusi sastra. Goethoe dan Herder juga dikenal sebagai penggerak utama aliran Sturm und Drang (Badai dan Desakan).


Weimar

Pada tahun 1744, Goethe yang baru saja patah hati dengan Lili Schönemann, mendapatkan tawaran sebagai pejabat kehertogan di kota Weimar dari Carl August, hertog Weimar-Sachsen-Eisenach. Sejak November 1775, Goethe melakukan tugasnya dengan baik dan akhirnya menjadi perdana menteri dengan gelar kebangsawanan. Selama 10 tahun pertama menjadi politikus, Goethe hanya sempat meluangkan waktu untuk menulis puisi dan sisanya diberikan untuk ilmu alam, khususnya biologi anatomi. Saat itulah ia menemukan "os intermaxillare" tahun 1784. Pada tahun 1786, karena jenuh akan tugasnya, Goethe meminta cuti kepada Carl August untuk pergi ke Italia yang sejak dulu ingin dikunjunginya


Italia

Dalam kurun waktu 2 tahun, Goethe mempelajari kesenian dan arsitektur klasik dari zaman Romawi dan Yunani, serta renaissance. Di Italia, Goethe menulis beberapa karya, antara lain: Iphigenie auf Tauris (Ifigenia di Semenanjung Tauris), drama Egmont, drama sejarah Torquato Tass, dan kumpulan puisi Römische Elegien (Elegi-elegi Roma). Perjalanan Goethe di Italia banyak mempengaruhi aliran zaman klasik Jerman yang dipelopori oleh Goethe.


Kembali ke Weimar

Tahun 1788, ketika Goethe kembali ke Weimar sebagai menteri, dia memutuskan untuk menangani bidang budaya dan ilmu pengetahuan. Selain itu dia juga menjadi pemimpin dan sutradara teater Kehertogan, Inspektur Lembaga Kesenian dan Ilmu Pengetahuan di Weimar dan kota Universitas Jena. Pada tahun yang sama, dia bertemu dengan Christiane Vulpius, yang setahun kemudian melahirkan August, anak dari Goethe. Pada tahun 1806, Goethe resmi menikah dengan Christiane dan mereka hidup berdampingan hingga istrinya meninggal pada tahun 1815.

Selanjutnya, Goethe bertemu dengan Friedrich von Schiller dan bersama-sama menulis kumpulan epigram berjudul Xenien dan Tabulae Votivae. Goethe dan Schiller merupakan puncak zaman klasik Jerman (Klasik Weimar) hingga Schiller meninggal pada tahun 1805. Karya-karya lainnya ditulis oleh Goethe adalah novel trilogi Wilhelm Meister (1796), epos satiris Reineke Fuchs(1793), dan karya-karya ilmiah Metamorphose der Pflanzen (Metamorfosis Tumbuh-Tumbuhan) (1790), Beiträge zur Optik (Sumbangan pada ilmu optik) (1791), dan Farbenlehre (teori warna) (1810).


Karya ilmiah

Selain karya sastra, Goethe juga tajam terlibat dalam penelitian ilmu alam. Ia menulis beberapa karya tentang morfologi, dan teori warna. Goethe juga memiliki koleksi pribadi terbesar mineral di seluruh Eropa. Pada saat kematiannya, dalam rangka untuk mendapatkan pandangan yang komprehensif di bidang geologi, ia telah mengumpulkan 17.800 sampel batuan.

Penemuan terpisahnya terhadap tulang rahang pramaksilia manusia dan fokusnya kepada evolusi, digunakan oleh Charles Darwin sebagai bukti kuat dari keturunan umum dan hukum-hukum variasi. Pada tahun 1784, dia menemukan sebuah tulang kecil (os intermaxillare) pada kepala manusia yang mengejutkan para ahli karena dulunya tulang tersebut dianggap hanya ditemukan pada hewan.

Biografi Johann Wolfgang von Goethe
Spektrum cahaya, dari Teori Colours . Goethe mengamati bahwa dengan prisma , warna muncul di tepi terang-gelap, dan spektrum terjadi di mana ini ujungnya berwarna tumpang tindih.
Selama perjalanan Italia-nya, Goethe merumuskan teori metamorfosis tanaman di mana bentuk pola dasar tanaman dapat

ditemukan di daun - ia menulis, "dari atas ke bawah tanaman adalah semua daun, bersatu sehingga tak terpisahkan dengan

tunas masa depan yang satu tidak bisa dibayangkan tanpa yang lain ". Pada tahun 1790, ia menerbitkan bukunya

Metamorfosis Tanaman.

Teori botani Goethe yang sebagian didasarkan pada perkebunannya di Weimar. Goethe juga mempopulerkan barometer Goethe yang menggunakan prinsip yang ditetapkan oleh Torricelli.


Akhir hidup

Pada usia 66 tahun, Goethe melepaskan jabatan terakhirnya sebagai pemimpin Teater Kehertogan, kemudian dia hidup bersama putranya dan dirawat oleh menantunya. Pada masa tuanya, Goethe masih sempat menulis otobiografi dirinya, Dichtung und Wahrheit (Fiksi dan Kebenaran), West-Östlicher Diwan (Diwan Barat-Timur), dan Faust, salah satu drama panjang terpenting dalam dunia sastra. Pada tahun 1822, Goethe mengalami serangan jantung dan selama satu tahun sakit-sakitan. Setelah itu, pada tahun 1828, Herzog Carl August, teman sekaligus pendukung Goethe meninggal dunia. Diikuti dengan meninggalnya August, putra tunggal Goethe dalam perjalanan ke Italia pada tahun 1830. Hal ini membuat Goethe semakin merasa kesepian dan terus sakit-sakitan. Hingga pada Maret 1832, dia mengalami serangan jantung kedua yang diperparah dengan timbulnya infeksi paru-paru.

Goethe meninggal dunia di Weimar Pada 22 Maret 1832 dan dikuburkan di samping makam sahabatnya, Friedrich Schiller. (Sumber: Wikipedia)