Biografi Willem Johan Kolff - Penemu Mesin Dialisis Ginjal & Organ Buatan Pertama
Willem Johan "Pim" Kolff adalah seorang pelopor dari hemodialisis serta di bidang organ buatan. Dia membuat penemuan besar di bidang dialisis untuk gagal ginjal selama Perang Dunia Kedua. Dia bermigrasi pada tahun 1950 ke Amerika Serikat, di mana ia memperoleh kewarganegaraan AS pada tahun 1955, dan menerima sejumlah penghargaan dan pengakuan luas untuk karyanya.
Willem Johan Kolff lahir pada 14 Februari 1911 di Leiden, Belanda, Kolff adalah anak pertama dari 5 anak laki-laki di keluarganya Ketika masih kecil ia sudah tertarik dengan dunia kedokteran , dan sering menghabiskan waktu belajar dari sang Ayah, Jacob Kolff, yang menjabat sebagai direktur Tuberculosis Sanatorium di Beekbergen. Kolff lulus dari Leiden Medical School di tahun 1938 dan pada 1941 mendapatkan Ph.D. dari University of Groningen dengan penghargaan summa cum laude.
Saat masih menjadi mahasiswa kedokteran, kolff menyaksikan sendiri kematian pria berusia 22 tahun akibat gagal ginjal. Ia pun langsung tergerak untuk melakukan riset di bidang itu, dan ditahun 1941, meskipun negaranya waktu itu sudah dikepung Jerman, ia berupaya mengembangkan sebuah ginjal buatan di Kampen. Coarse material didapatkannya dari pabrik lokal dan membuat mesin berbentuk silinder yang dilengkapi tabung untuk menempatkan fluida pembersih. Darah dan racun yang dihasilkan akibat gagal ginjal ditarik ke dalam tabung itu lalu dibersihkan, dialirkan lagi kedalam tubuh si pasien. Pada tahun 1945 alat ini berhasil menyelamatkan pasien pertamanya, seorang wanita berusia 67 tahun. Wanita ini masih hidup 7 tahun kemudian.
Pada tahun 1950 Kolff bermigrasi ke Amerika Serikat, mengambil posisi di Cleveland Clinic Foundation sebagai kepala departemen organ buatan dan sekaligus profesor investigasi klinis. Di Cleveland Clinic Kolff mulai menggarap jantung buatan. Pada tahun 1957, untuk pertama kalinya jantung buatan dipasang pada hewan.
Kolff meninggalkan Cleveland di tahun 1967 dan mengambil posisi sebagai direktur Institute for Biomedical Engineering dan divisi organ buatan di University of Utah. Penelitian jantungnya berlanjut disini, pada tahun 1982 ia turut mengawasi implantasi pertama jantung buatan pada manusia. Di University of Utah, Kolff berkontribusi pada berbagai tipe organ buatan lainya, termasuk telinga buatan, mata elektronik, dan juga sebuah membran oksigenerator.
Kreasi Kolff yang terkenal adalah hemodialis, alat cuci darah yang hingga kini berhasil menyelamatkan nyawa lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.
Kolff dianggap sebagai Bapa Organ buatan, dan dianggap sebagai salah satu dokter yang paling penting dari abad ke-20. Ia memperoleh lebih dari 12 gelar doktor kehormatan di universitas di seluruh dunia, dan lebih dari 120 penghargaan internasional, di antaranya Prize Harvey pada tahun 1972, AMA Scientific Achievement Award pada tahun 1982, Prize Jepang pada tahun 1986, Albert Lasker Award untuk Clinical Medical Research pada tahun 2002, dan Prize Russ pada tahun 2003. Pada tahun 1990 Life Magazine termasuk daftar dari 100 orang Paling Penting dari abad ke-20.
Kolff meninggal tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-98 pada 11 Februari 2009, di sebuah pusat perawatan di Philadelphia. (Sumber: en.wikipedia.org)
Willem Johan Kolff lahir pada 14 Februari 1911 di Leiden, Belanda, Kolff adalah anak pertama dari 5 anak laki-laki di keluarganya Ketika masih kecil ia sudah tertarik dengan dunia kedokteran , dan sering menghabiskan waktu belajar dari sang Ayah, Jacob Kolff, yang menjabat sebagai direktur Tuberculosis Sanatorium di Beekbergen. Kolff lulus dari Leiden Medical School di tahun 1938 dan pada 1941 mendapatkan Ph.D. dari University of Groningen dengan penghargaan summa cum laude.
Saat masih menjadi mahasiswa kedokteran, kolff menyaksikan sendiri kematian pria berusia 22 tahun akibat gagal ginjal. Ia pun langsung tergerak untuk melakukan riset di bidang itu, dan ditahun 1941, meskipun negaranya waktu itu sudah dikepung Jerman, ia berupaya mengembangkan sebuah ginjal buatan di Kampen. Coarse material didapatkannya dari pabrik lokal dan membuat mesin berbentuk silinder yang dilengkapi tabung untuk menempatkan fluida pembersih. Darah dan racun yang dihasilkan akibat gagal ginjal ditarik ke dalam tabung itu lalu dibersihkan, dialirkan lagi kedalam tubuh si pasien. Pada tahun 1945 alat ini berhasil menyelamatkan pasien pertamanya, seorang wanita berusia 67 tahun. Wanita ini masih hidup 7 tahun kemudian.
Pada tahun 1950 Kolff bermigrasi ke Amerika Serikat, mengambil posisi di Cleveland Clinic Foundation sebagai kepala departemen organ buatan dan sekaligus profesor investigasi klinis. Di Cleveland Clinic Kolff mulai menggarap jantung buatan. Pada tahun 1957, untuk pertama kalinya jantung buatan dipasang pada hewan.
Kolff meninggalkan Cleveland di tahun 1967 dan mengambil posisi sebagai direktur Institute for Biomedical Engineering dan divisi organ buatan di University of Utah. Penelitian jantungnya berlanjut disini, pada tahun 1982 ia turut mengawasi implantasi pertama jantung buatan pada manusia. Di University of Utah, Kolff berkontribusi pada berbagai tipe organ buatan lainya, termasuk telinga buatan, mata elektronik, dan juga sebuah membran oksigenerator.
Kreasi Kolff yang terkenal adalah hemodialis, alat cuci darah yang hingga kini berhasil menyelamatkan nyawa lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.
Kolff dianggap sebagai Bapa Organ buatan, dan dianggap sebagai salah satu dokter yang paling penting dari abad ke-20. Ia memperoleh lebih dari 12 gelar doktor kehormatan di universitas di seluruh dunia, dan lebih dari 120 penghargaan internasional, di antaranya Prize Harvey pada tahun 1972, AMA Scientific Achievement Award pada tahun 1982, Prize Jepang pada tahun 1986, Albert Lasker Award untuk Clinical Medical Research pada tahun 2002, dan Prize Russ pada tahun 2003. Pada tahun 1990 Life Magazine termasuk daftar dari 100 orang Paling Penting dari abad ke-20.
Kolff meninggal tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-98 pada 11 Februari 2009, di sebuah pusat perawatan di Philadelphia. (Sumber: en.wikipedia.org)