Jenni Irawan, mahasiswi STTS Ciptakan Aplikasi Pokemon Spy
Jenni Irawan adalah seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS) yang telah membuat peta letak pokemon sebagai pendukung game Pokemon Go yang bernama STTS Pokemon Spy.
Pokemon Spy diprogram untuk mampu menemukan Pokemon dengan jangkauan hingga 10km. Sehingga, para pemain Pokemon Go dapat langsung menuju lokasi adanya Pokemon tanpa mengandalkan notifikasi mendadak dari game Pokemon Go.
Aplikasi Pokemon Spy berjalan secara real time. Sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat pada para pemain untuk mengetahui letak Pokemon, jenis Pokemon, serta berapa lama karakter Pokemon tersebut akan mendiami lokasi tersebut.
Baca: "Profil John Hanke - Penemu Games Pokémon Go"
Berawal dari permainan Pokemon Go yang banyak menimbulkan kejadian tidak diinginkan akibat pengguna yang tidak mengerti letak-letak spesifik pokemon yang mereka buru.
Dibimbing sang dosen, Reddy Alexandro Harianto, Jenni Irawan untuk membuat program yang membuat peta letak pokemon sebagai pendukung game Pokemon Go yang bernama STTS Pokemon Spy.
"Awalnya sudah pernah membuat program berbentuk plot peta, sehingga ketika muncul ide untuk membuat Pokemon Spy, hanya tinggal mengubah obyek menjadi lokasi dan jenis pokemon di tiap-tiap plot." demikian penjelasan Jeni seperti dikutip dari SURYA.co.id, Jumat (22/7/2016).
Jenni dibantu Reddy meminta informasi lokasi dan pokemon pada server Pokemon Go disekitar lokasi kampus STTS dengan jangkauan 10 km. Sehingga, pengguna yang mencari pokemon langka hanya perlu melihat di program Pokemon Spy dan langsung menuju lokasi tersebut, tanpa harus mengandalkan notifikasi dari game Pokemon Go yang mendadak dan dapat menimbulkan kecelakaan.
"Program ini berjalan secara real time sehingga dapat memberikan informasi akurat pada pengguna mengenai letak Pokemon, dan jenis Pokemon apa saja yang berada pada lokasi tersebut, serta berapa lama Pokemon tersebut akan mendiami lokasi itu," lanjut mahasiswi Jurusan Teknik Informatika itu.
Setelah dicoba, program tersebut memang sangat akurat. Contohnya ketika berada di kampus STTS, pada map menunjukkan adanya pokemon jenis Rattata dan ketika aplikasi game Pokemon Go dibuka, Rattata tersebut langsung muncul dan dapat ditangkap oleh pengguna. Selain itu juga menunjukkan adanya dua Gym di dekat STTS.
"Saat ini memang masih bisa menjangkau jarak 10 km dari STTS, namun jarak itu lebih jauh dari jangkauan Pokemon Go yang dapat menunjukkan pokemon terdekat pada jarak 300 m," tambah Reddy.
Selanjutnya jika banyak tuntutan dari pengguna, Jenni dan Reddy akan mengembangkan program hingga jangkauan se-Surabaya.
Program STTS Pokemon Spy ini dibuat Jenni dalam waktu 4 hari dan dapat diakses di pokespy.stts.edu jika pengguna Pokemon Go berada di wilayah kampus STTS. (Sumber: surabaya.tribunnews.com)
Pokemon Spy diprogram untuk mampu menemukan Pokemon dengan jangkauan hingga 10km. Sehingga, para pemain Pokemon Go dapat langsung menuju lokasi adanya Pokemon tanpa mengandalkan notifikasi mendadak dari game Pokemon Go.
Aplikasi Pokemon Spy berjalan secara real time. Sehingga dapat memberikan informasi yang lebih akurat pada para pemain untuk mengetahui letak Pokemon, jenis Pokemon, serta berapa lama karakter Pokemon tersebut akan mendiami lokasi tersebut.
Baca: "Profil John Hanke - Penemu Games Pokémon Go"
Berawal dari permainan Pokemon Go yang banyak menimbulkan kejadian tidak diinginkan akibat pengguna yang tidak mengerti letak-letak spesifik pokemon yang mereka buru.
Dibimbing sang dosen, Reddy Alexandro Harianto, Jenni Irawan untuk membuat program yang membuat peta letak pokemon sebagai pendukung game Pokemon Go yang bernama STTS Pokemon Spy.
"Awalnya sudah pernah membuat program berbentuk plot peta, sehingga ketika muncul ide untuk membuat Pokemon Spy, hanya tinggal mengubah obyek menjadi lokasi dan jenis pokemon di tiap-tiap plot." demikian penjelasan Jeni seperti dikutip dari SURYA.co.id, Jumat (22/7/2016).
Jenni dibantu Reddy meminta informasi lokasi dan pokemon pada server Pokemon Go disekitar lokasi kampus STTS dengan jangkauan 10 km. Sehingga, pengguna yang mencari pokemon langka hanya perlu melihat di program Pokemon Spy dan langsung menuju lokasi tersebut, tanpa harus mengandalkan notifikasi dari game Pokemon Go yang mendadak dan dapat menimbulkan kecelakaan.
"Program ini berjalan secara real time sehingga dapat memberikan informasi akurat pada pengguna mengenai letak Pokemon, dan jenis Pokemon apa saja yang berada pada lokasi tersebut, serta berapa lama Pokemon tersebut akan mendiami lokasi itu," lanjut mahasiswi Jurusan Teknik Informatika itu.
Setelah dicoba, program tersebut memang sangat akurat. Contohnya ketika berada di kampus STTS, pada map menunjukkan adanya pokemon jenis Rattata dan ketika aplikasi game Pokemon Go dibuka, Rattata tersebut langsung muncul dan dapat ditangkap oleh pengguna. Selain itu juga menunjukkan adanya dua Gym di dekat STTS.
"Saat ini memang masih bisa menjangkau jarak 10 km dari STTS, namun jarak itu lebih jauh dari jangkauan Pokemon Go yang dapat menunjukkan pokemon terdekat pada jarak 300 m," tambah Reddy.
Selanjutnya jika banyak tuntutan dari pengguna, Jenni dan Reddy akan mengembangkan program hingga jangkauan se-Surabaya.
Program STTS Pokemon Spy ini dibuat Jenni dalam waktu 4 hari dan dapat diakses di pokespy.stts.edu jika pengguna Pokemon Go berada di wilayah kampus STTS. (Sumber: surabaya.tribunnews.com)