Sejarah Penemu Benua Australia Yang Sebenarnya (fakta Ilmiah)
Penemu benua Australia yang sebenarnya selalu menjadi wacana yang menarik, karena sampai saat ini para ilmuwan masih mencari tahu siapa sebenarnya penemu benua yang terdekat dengan Indonesia ini.
Meski benua Australia terletak antara Samudera Hindia juga samudera Pasifik, tepatnya di sebelah barat laut Tasman dan laut Koral, namun penghuni, budaya, dan sistem pemerintahannya dikuasai oleh bangsa kulit putih.
Nama negara Inggris di belahan Negara Eropa seringkali diperdebatkan sebagai andil sejarah penemu benya Australia yang sebenarnya. Sementara itu, tidak bisa dipungkiri kalau bangsa lainnya seperti Spanyol maupun Portugis yang berjasa membukakan awal jalan mereka.
Untuk mengenal lebih jauh siapa sebenarnya penemu benua Australia ini, mari kita telusuri beberapa perjalanan sejarah yang telah dilakukan oleh para petualang ke benua Australia ini:
1. Terdapat catatan sejarah yang menceritakan adanya kapal Belanda yang pernah singgah pertama kalinya di Australia yakni kapal Duyfken yang dikomandoi oleh William Jansz memang berlabuh di semenanjung York pada tahun 1600. Awal inilah yang membuat Jansz disebut sebagai orang Eropa yang berhasil menemukan Australia.
2. Selain William Jansz, ada juga pengelana bernama Hendrik Brouwer yang menemukan jalan laut baru menuju perairan Indonesia terutama pulau Jawa dengan singkat pada tahun 1611.
3. Pelaut Inggris yang sering disebut-sebut sebagai penemu benua Australia, dia adalah James Cook yang melakukan perjalanan ke benua Australia tahun 1678. Ia sengaja melakukan penjelajahan di daerah benua Australia dengan mengambil rute utara melewati pantai Timur Australia yang terkenal subur dan indah. Di sanalah James menemukan kawasan baru yang kemudian dinamai New South Wales.
4. Inilah sebuah fakta baru tentang Benua Australia, termasuk Selandia Baru. Fakta baru disebut-sebut bisa mengubah sejarah Negeri Kanguru sepeperti dilansir REPUBLIKA.CO.ID berikut ini:
Dari hasil uji laboratorium tengkorak tua oleh Satuan Investigasi Kepolisian Australia (CSI) menemukan hasil yang mengarah pada koreksi sejarah pemukiman bangsa Eropa di kawasan Laut Pasifik, terutama di kawasan pantai selatan dan timur benua tersebut. Penyelidikan CSI bersama pakar antropologi dan arkeologi dari Australia Nasional University (ANS) mengatakan, tengkorak tersebut akan menjadi 'penjelajah' pertama yang menjejakkan kakinya ke wilayah pantai timur dan selatan Australia.
Dari hasil uji tersebut diungkapkan bahwa:
Sersan John mengatakan, konklusi sementara ini punya akurasi mencapai 80 persen. Hasil laboratorium tersebut memicu perubahan literatur sejarah yang selama ini mengatakan, pelaut asal Inggris Kapten James Cook adalah penjelah pertama yang mampir ke pantai selatan dan timur Australia pada era 1700-an.
Pada 2011, CSI bermaksud menyelidiki laporan warga di Minning Point, dekat Taree atas temuan sebuah kerangka utuh manusia di tepi sungai. Semula CSI menduga kerangka tersebut adalah korban pembunuhan. Namun setelah diuji lebih lanjut secara ilmiah, maka didapatilah hasil yang mencengangkan.
Dari uraian di atas semoga dapat menjadi tambahan ilmu mengenai penemuan negri yang berpenduduk asli aborigin tersebut.
Meski benua Australia terletak antara Samudera Hindia juga samudera Pasifik, tepatnya di sebelah barat laut Tasman dan laut Koral, namun penghuni, budaya, dan sistem pemerintahannya dikuasai oleh bangsa kulit putih.
Nama negara Inggris di belahan Negara Eropa seringkali diperdebatkan sebagai andil sejarah penemu benya Australia yang sebenarnya. Sementara itu, tidak bisa dipungkiri kalau bangsa lainnya seperti Spanyol maupun Portugis yang berjasa membukakan awal jalan mereka.
Untuk mengenal lebih jauh siapa sebenarnya penemu benua Australia ini, mari kita telusuri beberapa perjalanan sejarah yang telah dilakukan oleh para petualang ke benua Australia ini:
1. Terdapat catatan sejarah yang menceritakan adanya kapal Belanda yang pernah singgah pertama kalinya di Australia yakni kapal Duyfken yang dikomandoi oleh William Jansz memang berlabuh di semenanjung York pada tahun 1600. Awal inilah yang membuat Jansz disebut sebagai orang Eropa yang berhasil menemukan Australia.
2. Selain William Jansz, ada juga pengelana bernama Hendrik Brouwer yang menemukan jalan laut baru menuju perairan Indonesia terutama pulau Jawa dengan singkat pada tahun 1611.
3. Pelaut Inggris yang sering disebut-sebut sebagai penemu benua Australia, dia adalah James Cook yang melakukan perjalanan ke benua Australia tahun 1678. Ia sengaja melakukan penjelajahan di daerah benua Australia dengan mengambil rute utara melewati pantai Timur Australia yang terkenal subur dan indah. Di sanalah James menemukan kawasan baru yang kemudian dinamai New South Wales.
4. Inilah sebuah fakta baru tentang Benua Australia, termasuk Selandia Baru. Fakta baru disebut-sebut bisa mengubah sejarah Negeri Kanguru sepeperti dilansir REPUBLIKA.CO.ID berikut ini:
Dari hasil uji laboratorium tengkorak tua oleh Satuan Investigasi Kepolisian Australia (CSI) menemukan hasil yang mengarah pada koreksi sejarah pemukiman bangsa Eropa di kawasan Laut Pasifik, terutama di kawasan pantai selatan dan timur benua tersebut. Penyelidikan CSI bersama pakar antropologi dan arkeologi dari Australia Nasional University (ANS) mengatakan, tengkorak tersebut akan menjadi 'penjelajah' pertama yang menjejakkan kakinya ke wilayah pantai timur dan selatan Australia.
Dari hasil uji tersebut diungkapkan bahwa:
- DNA dari tengkorak itu, menuntun ke jenis kel4m!n laki-laki berusia antara 28 sampai 65 tahun dan berkulit putih.
- Tengkorak ini milik manusia dari ras Kaukasoid yang hidup rentang tahun 1600-an.
Sersan John mengatakan, konklusi sementara ini punya akurasi mencapai 80 persen. Hasil laboratorium tersebut memicu perubahan literatur sejarah yang selama ini mengatakan, pelaut asal Inggris Kapten James Cook adalah penjelah pertama yang mampir ke pantai selatan dan timur Australia pada era 1700-an.
Pada 2011, CSI bermaksud menyelidiki laporan warga di Minning Point, dekat Taree atas temuan sebuah kerangka utuh manusia di tepi sungai. Semula CSI menduga kerangka tersebut adalah korban pembunuhan. Namun setelah diuji lebih lanjut secara ilmiah, maka didapatilah hasil yang mencengangkan.
Dari uraian di atas semoga dapat menjadi tambahan ilmu mengenai penemuan negri yang berpenduduk asli aborigin tersebut.
(berbagai sumber)