Sejarah Penemuan Drum
Drum merupakan salah satu alat musik tertua di dunia. Alat musik ini digunakan sebelum tahun 6000 SM (Sebelum Masehi). Dahulu bangsa Afrika menggunakan drum untuk bermain musik, mengiringi tarian pada upacara adat, tanda peringatan bahaya, maupun menginstruksikan pasukan maju ke medan perang. Namun tentu saja bentuknya tidak seperti sekarang. Pada awalnya drum hanya terdiri dari tom tom. Adanya invasi bangsa Eropa dan Timur Tengah ke Afrika menyebabkan drum semakin dikenal dan semakin berkembang sehingga tercipta snar drum.
Perkembangan selanjutnya, tahun 1500 Masehi, Eropa mencoba menaklukan Amerika untuk membentuk koloni baru. Bangsa Eropa membawa orang-orang Afrika untuk diperdagangkan sehingga kebudayaan Eropa, Afrika, dan penduduk asli Amerika saling berbaur. Namun orang Afrika yang berkulit hitam tidak boleh memainkan musik orang kulit putih. Oleh karena itu mereka menciptakan drum-set (seperangkat alat musik drum) dari drum Afrika yang mereka bawa untuk bermain musik. Baru pada Abad 20 orang-orang Amerika mulai tertarik mempelajari drum, kemudian drum pun semakin berkembang hingga mencapai bentuk seperti sekarang (drum akustik). Pada saat ini drum sudah semakin maju saja, kalau sekarang sudah ada gitar, piano, dan biola elektrik maka drum pun sudah ada yang elektrik.
Sejarah Drum-set
Sekira pada tahun 1800, drum-set dimainkan oleh beberapa musisi, masing-masing memainkan snare-drum, bass-drum, simbal, dan lain-lain yang tergabung di dalam sebuah grup musisi dengan banyak pemain atau big-band. Pada akhir tahun 1890, tata cara bermain drum-set mulai berubah. Semenjak musisi mulai bermain di tempat-tempat teater berukuran kecil, maka tidak memungkinkan bagi musisi untuk memainkan drum oleh 3 orang atau lebih pemain. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk mengurangi jumlah pemain drums, misalnya seorang drummer memainkan beberapa alat perkusi.
Pedal drum
Pedal bass-drum mulai berkembang pada akhir dekade 1890, penemuan teknologi pedal bass-drum memberikan kemungkinan bagi pemain drum untuk memainkan beberapa jenis drum oleh seorang pemain. Pada awal perkembangannya, pedal bass-drum tidak menggunakan pegas, melainkan pemain menekan atau menginjak dan mengangkat pedal dengan tumit kaki sehingga menguras tenaga. Ukuran bass-drum yang digunakan berdiameter 26 inci yaitu lebih besar daripada ukuran yang umumnya pada masa sekarang. Penemu pedal untuk bass-drum dipasang alat pengait untuk memukul simbal sehingga keduanya dapat dibunyikan sekaligus.
Walaupun hasil penemuan pedal-bass dan simbal terdaftar dalam hak-paten pada tahun 1888, revolusi perkembangan teknologi drum-set mulai marak pada tahun 1909 oleh William F Ludwig bersama saudara kandungnya Theobalt, William F Ludwig mencetak sejarah drum-set setelah menemukan teknologi menggunakan menggunakan pegas pada pedal bass-drum, penemuan revolusioner ini memungkinkan bagi drummer untuk bermain lebih lama, lebih cepat dan tidak melelahkan. Drum-set pertama yang mulai dipasarkan pada tahun 1918 adalah Ludwig "Jazz-er-up" yang terdiri dari 24''x 8 bass-drum,12''x 3 snare-drum, pedal bass-drum berikut pedal simbal, simbal di atas bass-drum dan wood-block (alat musik seperti kentongan Bakso).
Kemudian Ludwig menambahkan asesoris berupa dua buah 'single headed tuneable' tom-tom, cowbell,two-tone block dan triangle. Disebut 'tuneable' sebab sekeliling rim tom-tom dilengkapi baut sehingga ketegangan kulit drum tom-tom dapat diatur. Yaitu dengan cara mengencangkan baut untuk menghasilkan suara tom-tom lebih nyaring atau lebih rendah bila baut dikendurkan. Dengan demikian drum-set modern mulai terbentuk. (berbagai sumber)
Perkembangan selanjutnya, tahun 1500 Masehi, Eropa mencoba menaklukan Amerika untuk membentuk koloni baru. Bangsa Eropa membawa orang-orang Afrika untuk diperdagangkan sehingga kebudayaan Eropa, Afrika, dan penduduk asli Amerika saling berbaur. Namun orang Afrika yang berkulit hitam tidak boleh memainkan musik orang kulit putih. Oleh karena itu mereka menciptakan drum-set (seperangkat alat musik drum) dari drum Afrika yang mereka bawa untuk bermain musik. Baru pada Abad 20 orang-orang Amerika mulai tertarik mempelajari drum, kemudian drum pun semakin berkembang hingga mencapai bentuk seperti sekarang (drum akustik). Pada saat ini drum sudah semakin maju saja, kalau sekarang sudah ada gitar, piano, dan biola elektrik maka drum pun sudah ada yang elektrik.
Sejarah Drum-set
Sekira pada tahun 1800, drum-set dimainkan oleh beberapa musisi, masing-masing memainkan snare-drum, bass-drum, simbal, dan lain-lain yang tergabung di dalam sebuah grup musisi dengan banyak pemain atau big-band. Pada akhir tahun 1890, tata cara bermain drum-set mulai berubah. Semenjak musisi mulai bermain di tempat-tempat teater berukuran kecil, maka tidak memungkinkan bagi musisi untuk memainkan drum oleh 3 orang atau lebih pemain. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk mengurangi jumlah pemain drums, misalnya seorang drummer memainkan beberapa alat perkusi.
Pedal drum
Pedal bass-drum mulai berkembang pada akhir dekade 1890, penemuan teknologi pedal bass-drum memberikan kemungkinan bagi pemain drum untuk memainkan beberapa jenis drum oleh seorang pemain. Pada awal perkembangannya, pedal bass-drum tidak menggunakan pegas, melainkan pemain menekan atau menginjak dan mengangkat pedal dengan tumit kaki sehingga menguras tenaga. Ukuran bass-drum yang digunakan berdiameter 26 inci yaitu lebih besar daripada ukuran yang umumnya pada masa sekarang. Penemu pedal untuk bass-drum dipasang alat pengait untuk memukul simbal sehingga keduanya dapat dibunyikan sekaligus.
Drum set Ludwig, 1918 |
Kemudian Ludwig menambahkan asesoris berupa dua buah 'single headed tuneable' tom-tom, cowbell,two-tone block dan triangle. Disebut 'tuneable' sebab sekeliling rim tom-tom dilengkapi baut sehingga ketegangan kulit drum tom-tom dapat diatur. Yaitu dengan cara mengencangkan baut untuk menghasilkan suara tom-tom lebih nyaring atau lebih rendah bila baut dikendurkan. Dengan demikian drum-set modern mulai terbentuk. (berbagai sumber)