S Chandrasekhar - Penemu Teori Evolusi Bintang
Subrahmanyan Chandrasekhar adalah seorang astrofisikawan Amerika India yang dianugerahi Hadiah Nobel Fisika tahun 1983 bersama William A. Fowler "untuk studi teoretis tentang proses fisik yang penting bagi struktur dan evolusi bintang-bintang ". Teori tersebut menyebutkan bahwa tidak semua bintang akan menjadi bintang kerdil putih. Perlakuan matematisnya terhadap evolusi bintang menghasilkan banyak model teoritis terbaik saat ini dari tahap evolusi bintang masif dan lubang hitam.
S. Chandrasekhar lahir 19 Oktober 1910. Saat usianya belum menginjak usia 20 tahun, ia menerbitkan makalah pertamanya dan mengembangkan teori evolusi bintang. 15 tahun kemudian, ketika ia menginjak usia 34, ia terpilih menjadi anggota Royal Society of London. Tidak lama kemudian, ia menjadi profesor terkemuka. 50 tahun kemudian teori dan persamaan yang ditemukannya akhirnya membawanya memenangkan hadiah Nobel bidang fisika.
Teori bintang dan evolusinya, atau dikenal dengan teori S. Chandrasekhar Limit menjelaskan ketika massa bintang lebih ringan 1,4 kali dari matahari, maka kemudian ia akan jatuh ke tahap yang lebih padat dan disebut 'kurcaci putih' (white dwarf). Namun jika melebihi 1,4, maka kurcaci putih tersebut akan terus runtuh dan mengembun, yang kemudian berkembang menjadi lubang hitam atau ledakan supernova.
Teori universal S. Chandrasekhar mendorong penelitian ruang angkasa dan astronomi modern pada misi ambisius mereka.
S. Chandrasekhar pernah meraih berbagai macam penghargaan seperti National Medal of Science, the Draper Medal of the US National Academy of Science, hingga penghargaan Royal Astronomical Society.
Google doodle mengenang jasa S. Chandrasekhar
Google memperingati ulang tahun ke-107 S. Chandrasekhar yang jatuh Kamis, 19 Oktober 2017 dengan menjadikannya tema doodle hari ini. Dalam animasi doodle, digambarkan secara sederhana mengenai teori bintang dan evolusinya, atau dikenal dengan teori S. Chandrasekhar Limit. (sumber: en.wikipedia.org)
S. Chandrasekhar lahir 19 Oktober 1910. Saat usianya belum menginjak usia 20 tahun, ia menerbitkan makalah pertamanya dan mengembangkan teori evolusi bintang. 15 tahun kemudian, ketika ia menginjak usia 34, ia terpilih menjadi anggota Royal Society of London. Tidak lama kemudian, ia menjadi profesor terkemuka. 50 tahun kemudian teori dan persamaan yang ditemukannya akhirnya membawanya memenangkan hadiah Nobel bidang fisika.
Teori bintang dan evolusinya, atau dikenal dengan teori S. Chandrasekhar Limit menjelaskan ketika massa bintang lebih ringan 1,4 kali dari matahari, maka kemudian ia akan jatuh ke tahap yang lebih padat dan disebut 'kurcaci putih' (white dwarf). Namun jika melebihi 1,4, maka kurcaci putih tersebut akan terus runtuh dan mengembun, yang kemudian berkembang menjadi lubang hitam atau ledakan supernova.
Teori universal S. Chandrasekhar mendorong penelitian ruang angkasa dan astronomi modern pada misi ambisius mereka.
S. Chandrasekhar pernah meraih berbagai macam penghargaan seperti National Medal of Science, the Draper Medal of the US National Academy of Science, hingga penghargaan Royal Astronomical Society.
Google doodle mengenang jasa S. Chandrasekhar
Google memperingati ulang tahun ke-107 S. Chandrasekhar yang jatuh Kamis, 19 Oktober 2017 dengan menjadikannya tema doodle hari ini. Dalam animasi doodle, digambarkan secara sederhana mengenai teori bintang dan evolusinya, atau dikenal dengan teori S. Chandrasekhar Limit. (sumber: en.wikipedia.org)