Sejarah Penemuan Higrometer


Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.

Higrometer juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk menjaga kelembapan udara yang berpengaruh terhadap keakuratan alat-alat pengukuran.

Kini Higrometer banyak dipakai untuk pengukur kelembaban ruangan pada budidaya jamur, kandang reptil, sarang burung walet maupun untuk pengukuran kelembaban pada penetasan telur
Higrometer portabel manual
Higrometer portabel manual

Sejarah Penemuan Higrometer

Leonardo da Vinci membangun hygrometer mentah pertama di tahun 1400-an. Francesco Folli menemukan hygrometer yang lebih praktis pada 1664.
Pada tahun 1783, fisikawan Swiss dan ahli geologi, Horace Bénédict de Saussure membangun hygrometer pertama menggunakan rambut manusia untuk mengukur kelembapan.

Penemuan ini disebut hygrometer mekanik, berdasarkan prinsip bahwa zat organik (rambut manusia) berkontraksi dan meluas sebagai respons terhadap kelembaban relatif. Kontraksi dan ekspansi menggerakkan jarum pengukur.

Penemu Hygrometer lainnya

Robert Hooke : Pada abad ke-17 Sir Isaac Newton menemukan atau meningkatkan sejumlah instrumen meteorologi seperti barometer dan anemometer. Hygrometer-nya, yang dianggap sebagai hygrometer mekanik pertama, menggunakan sekam gandum, yang ia catat meringkuk dan mengernyit tergantung pada kelembaban udara.

Baca juga:

John Frederic Daniell : Pada tahun 1820, ahli kimia dan meteorologi Inggris, John Frederic menemukan hygrometer titik embun, yang digunakan secara luas untuk mengukur suhu di mana udara lembab mencapai titik jenuh. Daniel terkenal karena menciptakan sel Daniell, peningkatan atas sel volta yang digunakan dalam sejarah awal pengembangan baterai.