Biografi Hans Wospakrik - Fisikawan Teoritis Indonesia Asal Papua
Hans Jacobus Wospakrik adalah seorang fisikawan Indonesia yang merupakan dosen fisika teoritik di Institut Teknologi Bandung.
Hans lahir di Serui, Papua, pada 10 September 1951. Ia adalah seorang yang mendapatkan penghargaan fisikawan terbaik oleh Universitas Atma Jaya Jakarta atas pengabdian, konsistensi, dan dedikasinya yang tinggi dalam penelitian di bidang fisika teori. Ia memberi sumbangan berarti kepada komunitas fisika dunia berupa metode-metode matematika guna memahami fenomena fisika dalam partikel elementer dan Relativitas Umum Einstein. Hasil-hasil penelitiannya ini dipublikasikannya di jurnal-jurnal internasional terkemuka, seperti Physical Review D, Journal of Mathematical Physics, Modern Physics Letters A, dan International Journal of Modern Physics A.
Hans adalah fisikawan Indonesia yang mengambil spesialisasi dan menguasai fisika teori. Di kalangan dosen dan mahasiswanya, Hans dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Para mahasiswa ITB kerap melihat Hans di malam hari pulang berjalan kaki ke rumahnya yang terletak sekitar enam kilometer dari almamaternya, kampus Ganesha ITB.
Riwayat pendidikan
Hans muda pertama kali tertarik dengan teori relativitas saat guru fisikanya di SMA Negri Manokwari memperkenalkan konsep garis lengkung sebagai penghubung terpendek dua titik, hal yang membekuk perhatiannya sebab pemahaman awam dan ilmu ukur yang dipelajarinya sampai tingkat sekolah menengah menakrifkan bahwa penghubung terpendek dua titik mestilah suatu garis lurus. Pengetahuan baru itu terus mengobarkan api kuriositas di pedalaman korpusnya.
Setamat SMA ia memiliki tekad untuk menggeledah misteri itu. Pada awal 1970-an ia diterima sebagai mahasiswa Teknik Perminyakan ITB, simbol kemakmuran pada masa itu, namun gaya tarik relativitas rupanya lebih deras menyedotnya dalam rute yang kelak memandunya sebagai ilmuwan. Atas rekomendasi seorang fisikawan teori di Departemen Fisika ITB, permohonan Hans pindah jurusan dikabulkan oleh pihak rektorat.
Tahun 1971 Hans masuk ITB dengan mengambil jurusan Teknik Pertambangan, yang tidak diminatinya sehingga pindah pada tahun berikutnya ke jurusan Fisika. Tahun 1976 ia menyelesaikan pendidikan sarjananya. Pada akhir tahun 1970–an, ia pergi ke Belanda dalam rangka melanjutkan studi pascasarjana di bidang fisika teoritik. Semenjak tahun 1999 Hans pergi ke Universitas Durham, Inggris. Tapi baru tahun 2002 ia mengambil program doktor di universitas yang sama. Awal tahun 1980–an, sembari melanjutkan studi pascasarjananya, Hans pernah mengadakan riset bersama Martinus JG Veltman (tahun 1999, Veltman meraih Nobel Fisika), di Utrecht, Belanda, dan di Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat (AS) .
Dari Atomos Hingga Quark
Dari Atomos Hingga Quark adalah sebuah buku hasil karya Hans yang menceritakan mengenai pencarian manusia sepanjang sejarah mengenai penyusun terkecil dari materi-materi alam ini. Berawal dari Yunani di mana para filsuf saat itu berfilsafat mengenai penyusun terkecil setiap materi, Jazirah Arab yang disinggung oleh Hans sebagai pemegang "obor pengetahuan" berikutnya setelah Yunani, ilmu alkemi, reaksi nuklir yang "menceritakan" pada kita tentang keberadaan atom, proton dan neutron, sampai temuan saat ini mengenai satuan materi yang lebih kecil, yaitu quark.
Quark (dibaca/ 'kwɔː(r)k/ /ˈkwɑrk/), sebagaimana dijelaskan dalam model standar pada fisika partikel, gabungan antar Quark membentuk partikel komposit bernama Hadron. Partikel Hadron yang paling stabil berupa Proton & Neutron yang merupakan komponen pembentuk inti atom. Quark tidak pernah diteliti atau ditemukan secara langsung secara isolasi. Quark hanya ditemukan di dalam Hadron, seperti Barion, dan Meson.
Terdapat 6 jenis quark, yaitu Up, Down, Strange, Charms, Bottoms dan Top. Up dan Down memiliki massa yang terlemah.
Di antara keenam jenis quark, quark terberat berubah jenis menjadi quark up dan down melalui proses peluruhan partikel, transformasi quark terberat menjadi quark teringan. Karena inilah quark up maupun quark down merupakan jenis quark terstabil di antara keenam jenis quark dan yang paling umum dijumpai di alam. Sedangkan quark Strange, Charms, Bottoms dan Top hanya dapat ditemukan atau dihasilkan di high energy collision (tumbukan berenergi tinggi, seperti Sinar kosmik dan di partikel akselerator/LHC). Hanya quark-lah yang memenuhi keempat interaksi fundamental, dikenal juga sebagai gaya fundamental (elektromagnetik, gravitasi, interaksi kuat, dan interaksi lemah). Dan untuk setiap jenis quark terdapat jenis lawannya yaitu antiquark.
Model kuark secara independen diajukan oleh fisikawan bernama Murray Gell-Mann dan George Zweig pada tahun 1964. Quark diperkenalkan sebagai bagian dari skema penyusunan hadron dan terdapat sedikit bukti keberadaan fisik mereka sampai dilakukannya eksperimen hamburan inelastis di Stanford Linear Accelerator Center di tahun 1968. Percobaan Accelerator telah memberikan bukti untuk semua enam rasa. Top quark adalah yang terakhir yang ditemukan di Fermilab di tahun 1995.
Karya-karya
Meninggal dunia
Dr Hans Jacobus Wospakrik meninggal dunia pada hari Selasa 11 Januari 2005 dalam usia 53 tahun di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, setelah tiga hari dirawat karena leukemia. Meninggalkan seorang istri, Regina Wospakrik-Sorentau, dan dua anak, Willem yang mahasiswa Jurusan Matematika ITB dan Marianette yang mahasiswa Jurusan Fisika ITB.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hans_Wospakrik
http://www.penerbitkpg.com/penulis/detil/63/Hans.-J.-Wospakrik
Hans lahir di Serui, Papua, pada 10 September 1951. Ia adalah seorang yang mendapatkan penghargaan fisikawan terbaik oleh Universitas Atma Jaya Jakarta atas pengabdian, konsistensi, dan dedikasinya yang tinggi dalam penelitian di bidang fisika teori. Ia memberi sumbangan berarti kepada komunitas fisika dunia berupa metode-metode matematika guna memahami fenomena fisika dalam partikel elementer dan Relativitas Umum Einstein. Hasil-hasil penelitiannya ini dipublikasikannya di jurnal-jurnal internasional terkemuka, seperti Physical Review D, Journal of Mathematical Physics, Modern Physics Letters A, dan International Journal of Modern Physics A.
Hans adalah fisikawan Indonesia yang mengambil spesialisasi dan menguasai fisika teori. Di kalangan dosen dan mahasiswanya, Hans dikenal sebagai pribadi yang sederhana. Para mahasiswa ITB kerap melihat Hans di malam hari pulang berjalan kaki ke rumahnya yang terletak sekitar enam kilometer dari almamaternya, kampus Ganesha ITB.
Riwayat pendidikan
Hans muda pertama kali tertarik dengan teori relativitas saat guru fisikanya di SMA Negri Manokwari memperkenalkan konsep garis lengkung sebagai penghubung terpendek dua titik, hal yang membekuk perhatiannya sebab pemahaman awam dan ilmu ukur yang dipelajarinya sampai tingkat sekolah menengah menakrifkan bahwa penghubung terpendek dua titik mestilah suatu garis lurus. Pengetahuan baru itu terus mengobarkan api kuriositas di pedalaman korpusnya.
Setamat SMA ia memiliki tekad untuk menggeledah misteri itu. Pada awal 1970-an ia diterima sebagai mahasiswa Teknik Perminyakan ITB, simbol kemakmuran pada masa itu, namun gaya tarik relativitas rupanya lebih deras menyedotnya dalam rute yang kelak memandunya sebagai ilmuwan. Atas rekomendasi seorang fisikawan teori di Departemen Fisika ITB, permohonan Hans pindah jurusan dikabulkan oleh pihak rektorat.
Tahun 1971 Hans masuk ITB dengan mengambil jurusan Teknik Pertambangan, yang tidak diminatinya sehingga pindah pada tahun berikutnya ke jurusan Fisika. Tahun 1976 ia menyelesaikan pendidikan sarjananya. Pada akhir tahun 1970–an, ia pergi ke Belanda dalam rangka melanjutkan studi pascasarjana di bidang fisika teoritik. Semenjak tahun 1999 Hans pergi ke Universitas Durham, Inggris. Tapi baru tahun 2002 ia mengambil program doktor di universitas yang sama. Awal tahun 1980–an, sembari melanjutkan studi pascasarjananya, Hans pernah mengadakan riset bersama Martinus JG Veltman (tahun 1999, Veltman meraih Nobel Fisika), di Utrecht, Belanda, dan di Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat (AS) .
Dari Atomos Hingga Quark
Dari Atomos Hingga Quark adalah sebuah buku hasil karya Hans yang menceritakan mengenai pencarian manusia sepanjang sejarah mengenai penyusun terkecil dari materi-materi alam ini. Berawal dari Yunani di mana para filsuf saat itu berfilsafat mengenai penyusun terkecil setiap materi, Jazirah Arab yang disinggung oleh Hans sebagai pemegang "obor pengetahuan" berikutnya setelah Yunani, ilmu alkemi, reaksi nuklir yang "menceritakan" pada kita tentang keberadaan atom, proton dan neutron, sampai temuan saat ini mengenai satuan materi yang lebih kecil, yaitu quark.
Quark (dibaca/ 'kwɔː(r)k/ /ˈkwɑrk/), sebagaimana dijelaskan dalam model standar pada fisika partikel, gabungan antar Quark membentuk partikel komposit bernama Hadron. Partikel Hadron yang paling stabil berupa Proton & Neutron yang merupakan komponen pembentuk inti atom. Quark tidak pernah diteliti atau ditemukan secara langsung secara isolasi. Quark hanya ditemukan di dalam Hadron, seperti Barion, dan Meson.
Terdapat 6 jenis quark, yaitu Up, Down, Strange, Charms, Bottoms dan Top. Up dan Down memiliki massa yang terlemah.
Di antara keenam jenis quark, quark terberat berubah jenis menjadi quark up dan down melalui proses peluruhan partikel, transformasi quark terberat menjadi quark teringan. Karena inilah quark up maupun quark down merupakan jenis quark terstabil di antara keenam jenis quark dan yang paling umum dijumpai di alam. Sedangkan quark Strange, Charms, Bottoms dan Top hanya dapat ditemukan atau dihasilkan di high energy collision (tumbukan berenergi tinggi, seperti Sinar kosmik dan di partikel akselerator/LHC). Hanya quark-lah yang memenuhi keempat interaksi fundamental, dikenal juga sebagai gaya fundamental (elektromagnetik, gravitasi, interaksi kuat, dan interaksi lemah). Dan untuk setiap jenis quark terdapat jenis lawannya yaitu antiquark.
Model kuark secara independen diajukan oleh fisikawan bernama Murray Gell-Mann dan George Zweig pada tahun 1964. Quark diperkenalkan sebagai bagian dari skema penyusunan hadron dan terdapat sedikit bukti keberadaan fisik mereka sampai dilakukannya eksperimen hamburan inelastis di Stanford Linear Accelerator Center di tahun 1968. Percobaan Accelerator telah memberikan bukti untuk semua enam rasa. Top quark adalah yang terakhir yang ditemukan di Fermilab di tahun 1995.
Karya-karya
- Hans J. Wospakrik,, Nonrecursive zeta-function regularization of the Fujikawa anomaly factor, Phys. Rev. D 40, 1367 - 1369 (1989)
- Tracy LaQuey, Sahabat Internet: Pedoman bagi Pemula untuk Memasuki Jaringan Global, diterjemahkan oleh Hans J. Wospakrik, Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Penerbit ITB, 1997; Judul asli: Tracy LaQuey, Internet Companion: A Beginner's Guide to Global Networking. Copyright ©1994 by Tracy LaQuey and Editorial Inc. First published by Addison-Wesley Publishing Company, Inc., Reading, Massachusetts, USA
- Hans J. Wospakrik, Freddy P. Zen, Inhomogeneous Burgers Equation and the Feynman-Kac Path Integral, arXiv.org, solv-int/9812014 (December 1998)
- Hans J. Wospakrik, Path Integral Evaluation of the Free Propagator on the (D-1)-dimensional Pseudosphere, arXiv.org, quant-ph/9903005 (March 1999)
- Hans J. Wospakrik and Freddy P. Zen, CPT Symmetries and the Backlund Transformations, arXiv.org, solv-int/9909007 (September 1999)
- Hans J. Wospakrik, Classical Equation Of Motion Of A Spinning Nonabelian Test Body In General Relativity, Phys.Rev.D26:523-526,1982.
- Hans J. Wospakrik, Dispersive Derivation Of The Triangle Anomaly, Mod.Phys.Lett.A1:403-407,1986.
- Hans J. Wospakrik, Nonrecursive Zeta Function Regularization Of The Fujikawa Anomaly Factor, Phys.Rev.D40:1367-1369,1989.
- Hans J. Wospakrik, Solutions For the SU(2) Chiral Field Equations Without Spatial Symmetry, Mod.Phys.Lett.A4:1915-1922,1989.
- Hans J. Wospakrik, A direct heat kernel method for generating the conserved quantities of the ZS-AKNS system, Int.J.Mod.Phys.A6:163-170,1991.
- Hans J. Wospakrik, Wojtek J. Zakrzewski, Alternative SU(N) Skyrme models and their solutions, J.Math.Phys.42:1066-1084,2001.
- Hans J. Wospakrik, Wojtek J. Zakrzewski, SU(N) skyrmions from harmonic maps S(2) --> Gr(2,N), J.Math.Phys.43:1856-1874,2002.
- Miftachul Hadi, Hans J. Wospakrik, SU(2) Skyrme Model for Hadron, IPS Journal, 2004.
- Hans J. Wospakrik, Solutions of the massive SU(N) Yang-Mills equations by harmonic maps, J.Math.Phys.46:102306, 2005.
- Hans J. Wospakrik, Particle and Soliton, IPS Journal, 2005.
- Hans J. Wospakrik, Louis de Broglie : Perintis Kuantum Terakhir, Kompas, 8 Juli 1987, Arsip: Artikel-artikel populer LIPI,15 Maret 2005
Meninggal dunia
Dr Hans Jacobus Wospakrik meninggal dunia pada hari Selasa 11 Januari 2005 dalam usia 53 tahun di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, setelah tiga hari dirawat karena leukemia. Meninggalkan seorang istri, Regina Wospakrik-Sorentau, dan dua anak, Willem yang mahasiswa Jurusan Matematika ITB dan Marianette yang mahasiswa Jurusan Fisika ITB.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hans_Wospakrik
http://www.penerbitkpg.com/penulis/detil/63/Hans.-J.-Wospakrik