Kalam SAT - Satelit Teringan di Dunia Karya Remaja India
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit buatan merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Satelait yang ada sekarang kebanyakan berukuran besar dan dengan bobot yang sangat berat, namun Saat ini telah ditemukan satelit teringan di dunia yang akan diluncurkan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada bulan depan.
Adakah Rifath Shaarook (18 tahun), siswa Genius asal India, merancang satelit terkecil di dunia. Beratnya hanya 64 gram atau dua kali lebih ringan ketimbang iPhone 7. Selain paling kecil, bobot tersebut menjadikannya satelit paling ringan di dunia.
Shaarook, yang berasal dari kota Pallapati, negara bagian Tamil Nadu, India selatan, bukan siswa sembarangan. Dia salah satu ilmuwan utama di Space Kidz India yang berkantor pusat di Chennai. Lembaga ini pulalah yang menyokong dana penelitian Shaarook.
Shaarook menamai satelit rancangannya dengan sebutan "Kalamsat". Nama ini diambil dari nama Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam, Presiden India periode 2002-2007 yang juga pelopor penelitian antariksa. Abdul Kalam juga dikenal sebagai pemimpin program pengembangan rudal terpadu India.
Kalamsat adalah sebuah rancangan satelit yang menang dalam kompetisi Cube in Space yang digelar Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Kalamsat mengalahkan 86 ribu desain dari 57 negara. Biaya pembuatannya termasuk murah. Shaarook mengatakan, Kalamsat hanya memakan biaya sekitar US$ 1.561 atau setara dengan Rp 21 juta.
Tantangan dalam kompetisi ini adalah untuk menciptakan sebuah alat yang dapat masuk di dalam kubus berukuran empat meter, tidak lebih berat dari 64 gram, dan apat digunakan di luar angkasa. Hasil ciptaan Sharook memenuhi semua kriteria dan keluar sebagai pemenang dalam kompetisi tersebut.
Satelit super kecil ini berbobot 64 gram dan dibuat menggunakan fiber karbon yang dicetak secara tiga dimensi 3D. Material tersebut memang dikenal karena kekuatan dan keringanannya sehingga sering digunakan untuk membuat segala hal dalam teknik dirgantara.
Dengan bobot ringan dan biaya yang murah tersebut menarik perhatian NASA. Teknologi canggih terpasang di dalamnya. Satelit mini ini sudah terpasang komputer mini tercanggih dan delapan sensor untuk mengukur kecepatan, rotasi, hingga atmosfes magnet bumi.
Meski rencananya akan diluncurkan oleh NASA, Agee-DeHart mengatakan, satelit terkecil buatan siswa genius asal India ini tidak akan mengorbit di bumi. "Kami ingin melihat dulu kemampuan bertahan saat peluncuran. Tes pertama uji teknologi satelit," ujarnya. Rencananya Kalamsat buatan Shaarook akan diluncurkan dari landasan peluncuran satelit di Wallop Island Facility, Virginia, pada 22 Juni mendatang.
Pada tanggal 21 Juni 2017 mendatang, NASA akan meluncurkan KalamSat dari Wallops Flight Facility di Virginia, Amerika Serikat. Satelit tersebut diharapkan dapat menyelesaikan misi sub-orbital selama empat jam dan beroperasi selama 12 menit dalam lingkungan mikrogravitasi sebelum turun kembali ke bumi. (Sumber: Science Alert)
Kalam SAT [sumber]
Kalam SAT akan menjadi peluru ruang angkasa paling ringan di dunia (sampai Mei 2017. Nama ini diambilo dari mantan presiden India Dr. APJ Abdul Kalam, akan diluncurkan oleh NASA pada tanggal 21 Juni 2017 dari Wallops Island.
Probe ini dibangun oleh Rifath Sharook, seorang siswa berusia 18 tahun dari Pallapatti, Tamil Nadu, India, sebagai bagian dari sebuah kompetisi, yang diberi nama sebagai 'Cubes in Space'. Kontes ini diselenggarakan bersama oleh NASA dan organisasi lain 'I Doodle Learning' yang merupakan perusahaan pendidikan global. Ini akan menjadi pertama kalinya saat sebuah probe ruang angkasa, yang dibuat oleh seorang pelajar India akan diluncurkan oleh NASA.
Berat probe hanya 64 gram dan dipasang dalam kubus berukuran 4 sentimeter. Probe terdiri dari polimer serat karbon bertulang yang dicetak 3-D. Bagian dari komponen dipasok dari India dan bagian lain dari luar negeri. Probe akan diluncurkan oleh spaceflight sub-orbital. Jangka waktu misi yang diharapkan (post flight) adalah 240 menit. Probe kecil akan dioperasikan hanya selama 12 menit untuk menunjukkan kinerja serat karbon tercetak 3-D di lingkungan gravitasi mikro.
Adakah Rifath Shaarook (18 tahun), siswa Genius asal India, merancang satelit terkecil di dunia. Beratnya hanya 64 gram atau dua kali lebih ringan ketimbang iPhone 7. Selain paling kecil, bobot tersebut menjadikannya satelit paling ringan di dunia.
Shaarook, yang berasal dari kota Pallapati, negara bagian Tamil Nadu, India selatan, bukan siswa sembarangan. Dia salah satu ilmuwan utama di Space Kidz India yang berkantor pusat di Chennai. Lembaga ini pulalah yang menyokong dana penelitian Shaarook.
Shaarook menamai satelit rancangannya dengan sebutan "Kalamsat". Nama ini diambil dari nama Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam, Presiden India periode 2002-2007 yang juga pelopor penelitian antariksa. Abdul Kalam juga dikenal sebagai pemimpin program pengembangan rudal terpadu India.
Kalamsat adalah sebuah rancangan satelit yang menang dalam kompetisi Cube in Space yang digelar Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Kalamsat mengalahkan 86 ribu desain dari 57 negara. Biaya pembuatannya termasuk murah. Shaarook mengatakan, Kalamsat hanya memakan biaya sekitar US$ 1.561 atau setara dengan Rp 21 juta.
Tantangan dalam kompetisi ini adalah untuk menciptakan sebuah alat yang dapat masuk di dalam kubus berukuran empat meter, tidak lebih berat dari 64 gram, dan apat digunakan di luar angkasa. Hasil ciptaan Sharook memenuhi semua kriteria dan keluar sebagai pemenang dalam kompetisi tersebut.
Satelit super kecil ini berbobot 64 gram dan dibuat menggunakan fiber karbon yang dicetak secara tiga dimensi 3D. Material tersebut memang dikenal karena kekuatan dan keringanannya sehingga sering digunakan untuk membuat segala hal dalam teknik dirgantara.
Dengan bobot ringan dan biaya yang murah tersebut menarik perhatian NASA. Teknologi canggih terpasang di dalamnya. Satelit mini ini sudah terpasang komputer mini tercanggih dan delapan sensor untuk mengukur kecepatan, rotasi, hingga atmosfes magnet bumi.
Meski rencananya akan diluncurkan oleh NASA, Agee-DeHart mengatakan, satelit terkecil buatan siswa genius asal India ini tidak akan mengorbit di bumi. "Kami ingin melihat dulu kemampuan bertahan saat peluncuran. Tes pertama uji teknologi satelit," ujarnya. Rencananya Kalamsat buatan Shaarook akan diluncurkan dari landasan peluncuran satelit di Wallop Island Facility, Virginia, pada 22 Juni mendatang.
Pada tanggal 21 Juni 2017 mendatang, NASA akan meluncurkan KalamSat dari Wallops Flight Facility di Virginia, Amerika Serikat. Satelit tersebut diharapkan dapat menyelesaikan misi sub-orbital selama empat jam dan beroperasi selama 12 menit dalam lingkungan mikrogravitasi sebelum turun kembali ke bumi. (Sumber: Science Alert)
Kalam SAT [sumber]
Kalam SAT akan menjadi peluru ruang angkasa paling ringan di dunia (sampai Mei 2017. Nama ini diambilo dari mantan presiden India Dr. APJ Abdul Kalam, akan diluncurkan oleh NASA pada tanggal 21 Juni 2017 dari Wallops Island.
Probe ini dibangun oleh Rifath Sharook, seorang siswa berusia 18 tahun dari Pallapatti, Tamil Nadu, India, sebagai bagian dari sebuah kompetisi, yang diberi nama sebagai 'Cubes in Space'. Kontes ini diselenggarakan bersama oleh NASA dan organisasi lain 'I Doodle Learning' yang merupakan perusahaan pendidikan global. Ini akan menjadi pertama kalinya saat sebuah probe ruang angkasa, yang dibuat oleh seorang pelajar India akan diluncurkan oleh NASA.
Berat probe hanya 64 gram dan dipasang dalam kubus berukuran 4 sentimeter. Probe terdiri dari polimer serat karbon bertulang yang dicetak 3-D. Bagian dari komponen dipasok dari India dan bagian lain dari luar negeri. Probe akan diluncurkan oleh spaceflight sub-orbital. Jangka waktu misi yang diharapkan (post flight) adalah 240 menit. Probe kecil akan dioperasikan hanya selama 12 menit untuk menunjukkan kinerja serat karbon tercetak 3-D di lingkungan gravitasi mikro.